“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan berkasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit dan tidak bisa tidur.” (HR. Muslim).
Perjalanan selama dua tahun penuh tantangan: tugas perkuliahan yang menumpuk, penelitian yang memerlukan ketekunan, hingga ujian yang menuntut konsentrasi tinggi. Namun, berkat kesepakatan untuk belajar bersama, berdiskusi rutin, dan saling berbagi motivasi, setiap rintangan bisa dilalui. Kebersamaan ini menjadi energi kolektif yang tidak ternilai. Bahkan di saat ada yang hampir menyerah, semangat teman-teman seangkatan kembali menjadi penyemangat.
Tidak hanya itu, keberhasilan MPI-C juga sejalan dengan nilai Pancasila, khususnya Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Persatuan dalam konteks akademik ini melahirkan kekuatan moral dan spiritual yang berbuah manis dalam bentuk prestasi terbaik. Kebersamaan dalam menempuh studi bukan sekadar perjalanan intelektual, tetapi juga perjalanan emosional yang mempererat persaudaraan. Puncak kebahagiaan itu tiba ketika seluruh anggota angkatan MPI-C dinyatakan lulus bersama dengan hasil terbaik. Momen ini bukan hanya kemenangan individu, melainkan kemenangan kolektif yang layak dirayakan dengan penuh syukur. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah [5]:2,
“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...”
Ayat ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan yang dibangun atas dasar kebaikan akan selalu melahirkan keberkahan. Kisah sukses MPI-C 2023–2025 adalah cermin nyata bahwa solidaritas bukan hanya melahirkan persaudaraan, tetapi juga prestasi. Dengan semangat “daftar bareng, lulus bareng”, mereka telah menunjukkan bahwa cita-cita besar lebih mudah tercapai ketika diperjuangkan bersama. Semoga kisah ini menginspirasi generasi selanjutnya untuk menjadikan solidaritas sebagai kunci dalam meraih kesuksesan akademik maupun kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar