Minggu, 12 April 2015

JODOH DALAM ISLAM


          Tiada satupun orang yang mengetahui siapakah jodoh kita? Apakah ia harus wanita atau pria yang cantik atau tampan, kaya, baik hatinya? Bahkan banyak orang yang mempercayai ramalan tentang jodoh. Padahal sudah sangat jelas bahwa hanya Allahlah yang tahu tentang urusan Jodoh. Terus bagaimana mendapatkan jodoh menurut pandangan islam?

     Tanda-tanda jodoh dalam islam itu meliputi tiga hal yaitu memaklumi, memaafkan, dan memotivasi. Kami akan menjelaskan secara sikat tiga hal tersebut, antara lain:
  1. Siapa yang paling bisa Memaklumi keadaan anda. Jodoh bermula dari hati ke hati, maka jika ada orang yang benar-benar mencintai anda ialah ia yang bisa memaklumi anda dari hati yaitu memaklumi dari berbagai segi fisik, perasaan, keadaan dan yang terpenting ia yang mau menerima anda apa adanya.
  2. Siapa yang paling bisa Memaafkan kesalahan anda. Memang sangat sulit untuk mendapatkan pasangan baik, apalagi ia memmpunyai sikap pemaaf. Pada dasarnya manusia mempunyai  batas kesabaran yang berbeda-beda, namun setidaknya ia dapat memaafkan kesalahan anda. Karena pasangan yang mencintai anda dengan tulus adalah ia yang mampu memaafkan segala kesalahan yang anda lakukan. Namun yang perlu anda garis bawahi jangan sampai anda melakukan kesalahan fatal, karena pasangan anda juga manusia biasa yang memiliki batasan kesabaran.
  3. Siapa yang paling bisa Memotivasi diri anda. Dalam hidup tidak selamanya diatas, seperti halnya roda yang berputar. Seiring jalannya waktu hidup juga berputar terkadang diatas, terkadang dibawah. Maksudnya adalah pasangan yang baik ialah ia yang selalu memotivasi diri anda walaupun posisi hidup anda dibawah. Karena dewasa ini banyak sekali pria maupun wanita yang mencari pasangan hanya berdasarkan materi. Ketika mempunyai segala-galanya ia mendekat, tapi ketika semua kekayaan hilang ia menjauh. Maka dari itu carilah pasangan yang setia memotivasi diri anda walaupun posisi hidup anda tidak kaya raya.
Yang paling penting dari tiga hal diatas adalah semua hal tersebut harus diarahkan pada kebaikan dan mendorong kita juga untuk lebih giat beribadah kepada Allah. Insya Allah itu adalah jodoh kita.


           Jadi kalau mau mencari jodoh, carilah yang bisa melakukan tiga hal diatas supaya hubungan cinta dapat langgeng dan tidak tercerai berai alias cerai. Jadi jodoh itu jangan berdasarkan nafsu (ganteng, cantik, kaya, dan sebagainya) tapi haruslah berdasarkan agama yaitu agama islam yang meliputi kuat aqidahnya, rajin ibadah dan berakhlaq mulia.

Menikah berati sedang menjalankan sunnah Nabi, sesuai dengan fitrah manusia. Hikmah yang dapat diambil kalau sunnah Nabi ini dijalankan adalah munculnya ketentraman jiwa dan mendapatkan berlipat-lipat pahala. Dengan pernikahan akan tumbuhlah kecintaan, kasih sayang, dan kesatuan antara pasangan suami isteri. Dengan pernikahan, keturunan umat manusia akan tetap berlangsung semakin banyak dan berkesinambungan.
Allah Taala berfirman: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram bersamanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kekuasananNya) bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Ruum:30).
Menikah bisa menjadi wajib, sunnah, haram, makruh atau mubah. Wajib bagi orang yang sudah mampu kawin, nafsunya telah mendesak dan takut terjerumus dalam perzinahan. Sunnah bagi orang yang nafsunya telah mendesak lagi mampu kawin, tetapi masih dapat menahan dirinya dari berbuat zina. Dan menikah baginya lebih utama. Haram bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan lahirnya kepada isteri dan bisa menahan nafsunya. Makruh bagi mereka yang lemah syahwat, dan mubah bagi yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mengharamkan, mewajibkan, menyunahkan dan memakruhkan (Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah jilid 7)
Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada kita tentang wanita seperti apa yang harus dipilih:
“Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat perkara: Harta, nasab, kecantikan dan agamanya. Maka utamakan memilih wanita yang beragama, kamu akan merugi (bila tidak memilihnya).” (HR. Bukhari)
Wanita, yang memiliki empat-empatnya memang langka. Tapi diakhir hadits tersebut ditekankan pada yang agamanya baik. Karena wanita yang shalihah Insya Allah akan dapat menjadi isteri dan ibu yang baik buat anak-anaknya. Untuk mendapatkan wanita shalihah di jaman seperti sekarang ini memang gampang-gampang susah. Rasa-rasanya jauh lebih banyak yang tidak/belum shalihah. Yang jelas, wanita shalihah tidak akan mungkin didapat di jalanan, di tempat-tempat hiburan, atau di tempat maksiat. Mereka biasanya akan mudah ditemui di masjid-masjid, mushala, pengajian-pengajian atau di tempat-tempat yang di dalamnya sarat dengan aktivitas keIslaman. Karena Islam tidak mengenal pacaran, maka untuk mendapatkan calon isteri adik bisa minta bantuan teman, orang tua, atau orang yang dapat dipercaya. Kalau benar-benar dia wanita shalihah Insya Allah akan memahami cara yang adik lakukan. Satu hal yang harus selalu diingat bahwa jodoh seseorang Allah yang mengatur. Kalau selama ini usaha yang adik sudah lakukan belum mendapatkan hasil jangan putus asa, teruslah mencoba dan berdoalah agar diberikan jodoh yang terbaik.
dan inilah jodoh  yg Allah tentukan untukQ,,,,,,, Semoga kami akan diberikan kekuatan dalam menjalani sisa kehidupan yang tentu akan berbeda dan indah dengan berbagi bersama pasangan hidup-Q..... Aaaaminnnn


2 komentar:

  1. gmbar re kok dhek gelas se pepisan dhek pereng ,,,,,haahahaa ??

    BalasHapus
  2. hheeee'eeee.... so swittt.ee regk bu ifa...

    BalasHapus