Senin, 04 Maret 2024

JEJAK PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT DI KABUPATEN MOJOKERTO

A. SEEJARAH DAN ASAL USUL KERAJAAN MAJAPAHIT\

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara, berdiri dari sekitar abad ke-13 hingga awal abad ke-16. Berikut adalah sejarah singkat Kerajaan Majapahit:

  1. Asal Usul:
    Kerajaan Majapahit memiliki akar sejarah yang kuat dari kerajaan Singhasari. Pada pertengahan abad ke-13, Raden Wijaya, seorang bangsawan yang sebelumnya merupakan menantu Kertanegara, raja Singhasari, memberontak dan mendirikan kerajaan Majapahit pada tahun 1293.

  2. Pembentukan Kerajaan:
    Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini terus berkembang di bawah pemerintahan Wijaya dan penerusnya. Majapahit mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk (1350–1389) dan menterinya, Gajah Mada.

  3. Gajah Mada:
    Gajah Mada dikenal sebagai perdana menteri yang berpengaruh dan setia kepada kerajaan. Dalam "Sumpah Palapa," Gajah Mada bersumpah untuk tidak menikmati rempah-rempah sebelum menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Meskipun impian tersebut tidak sepenuhnya tercapai, kekuasaan Majapahit meluas ke sebagian besar wilayah Indonesia.

  4. Kejayaan dan Kemakmuran:
    Pada masa kejayaannya, Majapahit menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan di Nusantara. Kota Trowulan di Jawa Timur menjadi pusat pemerintahan dan budaya Majapahit.

  5. Pembangunan Budaya:
    Majapahit dikenal karena pencapaian budayanya, termasuk seni ukir dan arsitektur yang megah. Sastra dan seni pertunjukan juga berkembang pesat.

  6. Kejatuhan:
    Kejatuhan Majapahit tidak dapat dijelaskan dengan pasti, tetapi banyak teori menyatakan bahwa faktor internal dan eksternal, seperti pemberontakan lokal, serangan dari luar, dan masalah politik, berkontribusi pada kemunduran kerajaan.

  7. Akhir Kerajaan:
    Majapahit kemudian mengalami kemunduran pada awal abad ke-16. Pada tahun 1478, terjadi serangan dari Demak yang dipimpin oleh Raden Patah, mengakibatkan runtuhnya Majapahit. Raja terakhir Majapahit, Raja Kertabumi, melarikan diri ke Bali.

  8. Warisan:
    Meskipun Majapahit secara fisik tidak lagi eksis, warisannya tetap terasa dalam budaya Indonesia. Bahasa Kawi, yang banyak digunakan dalam naskah-naskah Majapahit, mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Selain itu, banyak peninggalan arkeologis dan situs bersejarah yang terkait dengan Majapahit tetap dapat ditemukan di wilayah Jawa Timur, seperti di Trowulan.

Kerajaan Majapahit memberikan kontribusi signifikan terhadap sejarah dan kebudayaan Indonesia, dan warisannya tetap hidup dalam cerita dan peninggalan sejarah di seluruh Nusantara.
















B. JEJAK PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT

Kabupaten Mojokerto, terutama daerah sekitar Mojokerto, memiliki sejumlah jejak peninggalan dari Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan besar di Indonesia yang berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Beberapa situs bersejarah di Kabupaten Mojokerto yang terkait dengan Kerajaan Majapahit antara lain:

  1. Candi Tikus (Tikus Temple): Terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Candi Tikus adalah situs yang diyakini sebagai tempat pemandian raja Majapahit. Situs ini memiliki kolam yang unik dan arsitektur yang mencerminkan kebesaran Majapahit.

  2. Bentar Temple: Bentar Temple adalah gerbang masuk ke kompleks Trowulan, pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit. Bangunan ini terdiri dari dua pilar tegak yang menghadap ke langit dan biasanya digunakan sebagai gerbang masuk pada zaman Majapahit.

  3. Museum Majapahit: Terletak di Trowulan, Museum Majapahit menyimpan berbagai artefak dan benda-benda bersejarah yang ditemukan di sekitar wilayah ini. Museum ini memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan kejayaan Kerajaan Majapahit.

  4. Candi Brahu: Candi ini terletak di kompleks Trowulan dan diyakini sebagai tempat pemakaman para bangsawan Majapahit. Candi Brahu memiliki arsitektur yang indah dan menyimpan makam-makam bersejarah.

  5. Gapura Wringin Lawang: Gapura ini adalah salah satu gapura yang menghubungkan dua area berbeda di kompleks Trowulan. Gapura ini memiliki arsitektur yang megah dan menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit.

  6. Prajnaparamita Museum: Museum ini juga terletak di kompleks Trowulan dan menampilkan koleksi-koleksi artefak dan benda bersejarah dari zaman Majapahit, termasuk arca-arca dan prasasti.

Ketika mengunjungi Kabupaten Mojokerto, Anda dapat menjelajahi situs-situs ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan kebesaran Kerajaan Majapahit pada masa lalu. Seiring waktu, penelitian dan ekskavasi lebih lanjut mungkin membawa penemuan baru yang dapat memperkaya pemahaman kita tentang peradaban Majapahit.






 dokumentasi lebih lengkap bs di lihat:

https://vt.tiktok.com/ZSFDXtTmC/
Read: Ifa Ratnasari,S.Sos.I,S.,E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar