Rabu, 29 Agustus 2012

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA ROSULULLOH SAW DI MAKKAH


BAB  I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
            Sejak awal perkembangan islam tumbuh dalam pergumulan dengan pemikiran dan peradaban umat manusia yang dilewatinya, karena terlibat dalam proses drasetika yang didalamnya terjadi pengambilan dan pemberian cikal bakal pertumbuhan dan pembentukan peradaban islam dibangun dengan menjadikan agama islam sebagai dasar pembentukannya. Persoalan yang tak kalah seriusnya yaitu moral masyarakat jahiliyah yang pada saat itu masih buta akan sebuah kebenaran. Melihat realitas peradaban Islam sebelumnya sudah mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, dan seni tapi semua itu masih sangat sederhana dan sangat ironis. Akan tetapi setelah Islam datang yang merupakan Rohmatal lil ‘Alamin (Rohmat bagi seluruh alam). Dan kehidupan umat pun makin terarah.
B. RUMUSAN MAKALAH
1. Bagaimana peradaban masyarakat Arab pra islam?
2. Bagaimana system dakwah Rosululloh Saw. di Makkah?
3. Bagaimana pembentukan system sosial di Makkah?

3. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuaan makalah yang berjudul peradaban Islam Rosululloh SAW periode mekah (610-622M) adalah sebagai berikut:
1.  Mengetahui peradaban-peradaban masyarakat arab sebalum Islam datang di Makkah
2. Mengetahui bagaimana cara Rosululloh SAW menyampaikan dakwahnya ketika di Makkah
3. Mengenal sistem-sistem sosial di Makkah

BAB II
PEMBAHASAN

1.      PERADABAN ARAB SEBELUM ISLAM
Sebelum peradaban Islam muncul, bangsa Arab telah mengenai kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, seni, dan penggunaan metode berpikir meskipun masih sangat sederhana.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan oleh kondisi dan letak geografis. Masyarakat pedalaman Suku Badui hidup dari sektor pertanian, terutama yang mendiami Oase. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya ditentukan oleh keahlian mereka dalam perdagangan. Oleh karena itu, suku Quraisy terkenal dalam dunia perdagangan. Mereka melakukun perjalanan dagang dua musim dalam setahun, yaitu musim panas ke Syam, dan musim dingin ke Yaman.
Makkah bukan saja merupakan pusat perdagangan lokal, melainkan sudah menjadi jalur jalur perdagangan dunia yang penting pada saat itu, karena posisinya yang sangat setrategis, yang menghubungkan antara utara (Syam), selatan (Yaman), timur (Persia), dan barat (Mesir dan Abessinia). Di Makkah, pusat perdagangan perdagangan terleta di pasar Ukaz, yang di buka pada bulan Dzuqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Dalam bidang sosial politik, Arab Jahiliyah tidak memiliki pemerintahan yang mapan. Pemimpin mereka disebut “Syaikh” atau “Amir”, yang mengurusi masalah perang dan pembagian harta hasil perang. Di luar itu, Syaikh tidak berhak mengatur anggota kabilahnya.
Bangsa Arab sebelum islam juga mengembangkan ilmu astronomi (ilmu perbintangan) dari penemuan bangsa Babilonia yang indah ke Arab karena diserang oleh Bangsa Persi.
Bangsa Arab juga sudah mengenal ilmu pengobatan yang disebut “Thabib”. Ilmu ini berasal dari orang-orang Kaidan yang kemudian dikembangkan oleh orang-orang Arab.

2. DAKWAH NABI MUHAMMAD
a. Substansi dakwah Nabi Muhammad Saw. periode Makkah
Substansi Mekkah dakwah Nabi Muhammad Saw. periode Mekkah terkandung dalam 89 surat Makkiyah dan hadits-hadits peride Mekkah. Antara lain berisi tentang :
1.      Ke-Esa-an Allah Swt.
2.      Hari kiamat sebagai hari pembalasan
3.      Kesucian jiwa
4.      Persaudaraan dan Persatuan
Tujuan dari dakwah periode Mekkah inimantara lain agar masyarakat arab meninggalkan kejahiliyahannya di  bidang agama,moral,dan hokum.Setelah itu ,menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad saw.dan ajaran islam yang disampaiksnya,kemudian mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Strategi dakwah Nabi Muhammad saw pada periode Mekkah
Nabi  Muhammad Saw. pada periode Mekkah menggunakan strategi dakwah,antara lain :
1.      Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Cara ini ditempuh karena beliau begitu yakin  bahwa masyarakat arab jahiliyah masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur. Mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankanya demi tradisi leluhurnya tersebut
2.      Dakwah secara terang-terangan
Setelah dakwah berjalan 3 tahun secara diam-diam, Nabi Muhammad diperantahkan oleh Allah untuk melakukan dakwah secra terang-terangan.
Dijelaskan dalam Alquran surat Al-Hijr:94 yang artinya:
“Maka sampaikanlah olehmu  secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”.
Dalam dakwah secara terang-terangan Rosullullah dengan tahapan  sebagai berikut:
a.Mengundang kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim, untuk menghadiri  jamuan  makan dan mengajak mereka masuk islam
b.Mengumpulkan para penduduk Mekkah terutama yang berada di tempat tinggal disekitar ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shofa.
c.Menyampaikan seruan dakwah kepada para penduduk diluar kota Mekkah .
Kaum Qurausyi merasa terancam dengan berkembangnya dakwah islam. Mereka berusaha menghalang-halangi dakwh islam dengan berbagai cara,diantaranya dengan mem,utuskan hubungan antara kaum muslimin dan suku Quraisy, menyiksa Mereka yang lemah  sampai-sampai ada yang dibunuh.
Kaum Quraisy  menolak dan berusaha mengehentikkan dakwah rosul; dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :
a.Terhadap budak-budak yang telah masuk islam,tuan-tuanya wajib untuk menghukum dan menyiksanya
b.Melempari Nabi Muhammad Saw. dengan kotoran dan isi perut kambing.
c.Mengusulkan kepada Nabi Muhammad Saw. agar permusuhan dihentikan dengan cara suatu saat orang kafir Quraisy mengikuti ibadah orang islam, tetapi orang islam dilain waktu harus mengikuti ibadah mereka.
 Namun semua itu tidah berhasil menghentikan dakwah rosul bahkann tantangan-tantangan yang berat lagi dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah Rosullullah Saw. Diantaranya adalah Pemboikotan dan upaya pembunuhan terhadap  Rosullullah Saw.
Dengan cacatan sejarah, Kaum Quraisy tidak berani menyakiti nabi Muhammad Saw. karena beliau mendapatkan perlindungan dari pamanya Abu Thalib yang sangat disegani oleh kaum Quraisy. Abu Thalib memiliki pribadi yang sangat khas yaitu di satu sisi membenarkan islam membela keponakaanya. Namun pada kenyataanya tidak pernah mengikuti apa yang dibelanya sampai ia meninggal.setelah istrinya Khodijah  meninggal dunia demikian juga pamannya. Kaum Quraisy meningkatkan perlawananya terhadap dakwah nabi Muhammad Saw. Tahun itu disebut dengan tahun kesedihan atau ‘Amul Khuzni. Kaum Quraisy memboikot kaum muslimin dengan  menggantungakan piagam diatas ka’bah, agar  mereka tidak berhubungan dengan kaum muslimin.
Setelah kaum Quraisy melihat Nabi Muhammd Saw. tanpa perlindungan yang di segani, Muhammad Saw. dihina dan di caci maki oleh penduduk setempat. Nabi Muhammad Saw. mulai mengalihkan strategi dakwahnya dengan lebih baik untuk menyebarkan ajaranya ketika menjumpai sekelompok kecil dari jamaah haji yang berasal dari Yatsrib. Penduduk kota ini terdiri dari Bani Aus, Bani Khazraj, Suku Yahudi dan Bani Quraisy dan Nadhir. Mereka memeluk agama islam sebagai juru dakwah islam sehingga ajaran baru ini cepat tersebar dari rumah ke rumah  bahkan sampai suku ke suku yang lain. 2 tahun setelah musim haji, sekelompok jamaah dari yatsrib mengajak nabi Muhammad untuk hijrah atau mengunjungi kota mereka.Mereka akn setia kepasdanya (bersumpah setia kepadanya sebagai atasan atau pimpinan mereka) disebut dengan Bai’ah Aqobah.


BAB  III
PENUTUPAN

a.      Kesimpulan
Bangsa arab sebelum datang mereka mengembangkan ilmu astronomi  (ilmu perbintangan) dari penemuan bangsa babilonia yang  pindah ke arab karena di serang oleh bangsa Persia .Bangsa Arab juga mengenal ilmu pengobatan  yang disebut tabib .ilmu ini berasal dari orang-orang kaidan yang di kembangkan oleh orang-orang arab.Maka dari itu pantaslah kalau kita sebut  masih sangat jahiliyah.Kemudian setelah islam datang yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang membawa pencerahan bagi seluruh penduduk kota mekkah  dan seluruh alam.Halangan dan rintangan yang dialami Rosullullah merupakan hal  yang sangat luar biasa dan memilukan .Karena  hinaan dan cacian  yang dialami beliau diluar batas.

DAFTAR PUSTAKA
Syukur , Fatah, Sejarah Peradaban Islam, Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 2009.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2008.



























 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar