Hari ini, suasana di SDI Pancasila Krian Sidoarjo terasa begitu ceria dan penuh semangat. Para Pramuka Siaga Hebat berkumpul dengan wajah antusias untuk mengikuti kegiatan yang sederhana namun sarat makna — belajar melipat baju dan selimut bersama Bunda Ifa Ratnasari, L.T. Kegiatan ini bukan sekadar latihan keterampilan tangan, melainkan pembelajaran karakter dan kemandirian yang akan menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka kelak.
Bunda Ifa, selaku pembina kegiatan pramuka, dengan penuh kesabaran dan kasih sayang memandu anak-anak dalam setiap langkah. Dengan nada lembut namun tegas, beliau menjelaskan bahwa melipat baju dan selimut bukan hanya sekadar pekerjaan rumah tangga, tetapi juga wujud tanggung jawab, kerapian, dan kedisiplinan. “Anak yang bisa melipat bajunya sendiri adalah anak yang belajar menghargai usaha orang tuanya dan belajar mandiri,” tutur beliau di tengah kegiatan.
Melipat baju dan selimut memang tampak sederhana, namun di balik aktivitas ini tersimpan nilai-nilai akhlak Islami. Dalam Islam, kerapian dan kebersihan adalah bagian dari keimanan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Inna Allāha jamīlun yuḥibbul jamāl"(Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan) — HR. Muslim.
Dari hadits ini, kita diajarkan untuk mencintai kerapian dan keindahan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal-hal kecil seperti menata dan melipat pakaian. Anak-anak yang terbiasa hidup rapi akan tumbuh menjadi pribadi yang teratur, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
Kegiatan hari ini juga mengajarkan anak-anak untuk menghargai waktu dan kerja sama. Mereka belajar untuk tidak bergantung pada orang lain, melainkan mampu mengurus dirinya sendiri. Bunda Ifa menekankan pentingnya kemandirian sejak dini, sebab karakter ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini, maqolah Arab yang relevan menyatakan:
"Man jadda wajada"(Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil).
Dengan kesungguhan dan latihan yang terus-menerus, anak-anak SDI Pancasila belajar bahwa setiap keterampilan kecil yang dipelajari hari ini adalah investasi untuk masa depan. Mereka tertawa, saling membantu, dan bangga ketika hasil lipatan mereka tampak rapi dan tertata.
Kegiatan sederhana ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan karakter tidak harus selalu melalui teori, tetapi bisa melalui praktik kehidupan sehari-hari yang dekat dengan keseharian anak. Melipat baju dan selimut melatih motorik halus, membentuk kebiasaan positif, dan memperkuat nilai-nilai Islami yang aplikatif.
Kegiatan hari ini bukan hanya meninggalkan kesan menyenangkan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan yang akan tumbuh bersama anak-anak SDI Pancasila. Dari selembar kain yang dilipat, mereka belajar arti tanggung jawab, kedisiplinan, dan rasa syukur — bekal penting untuk menjadi generasi Islam yang tangguh dan berkarakter.
"Al-‘Adatu thāniyah thabī‘ah" — Kebiasaan itu menjadi tabiat.Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, menumbuhkan pribadi-pribadi unggul yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan mandiri.
Writer: 🌸 Ifa Ratnasari,S..Sos.I,S,E,M.Pd



Tidak ada komentar:
Posting Komentar