Senin, 24 Agustus 2020

EKSISTENSI PRAMUKA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 

EKSISTENSI PRAMUKA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

GUGUS DEPAN 11.021-11.022 PANGKALAN SMK MADANIAH TARIK SIDOARJO

DI SUSUN OLEH:

IFA RATNASARI,S.Sos.I,S.E


 

UNTUK MEMENUHI SYARAT KETUNTANSAN PENDAFTARAN KPD

2020


 

BAB 1

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Seperti nama gerakan kepanduan ini, yakni Pemuda Suka Berkarya, maka hal produktif harus dilakukan ditengah permasalah seperti saat ini. Karena masyarakat dunia saat ini tengah dibenturkan dengan permasalahan kesehatan skala global yang oleh karenanya seorang anggota pramuka pun tidak dapat mengabaikan persoalan ini, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh institusi yang berwenang terhadap hal yang menjadi salah satu poin didalam SDG’s.

Seorang Pramuka diharuskan untuk mampu melakukan tiga hal dasar didalam kehidupan sehari-harinya, yakni Bina Diri, Bina Satuan, Bina Masyarakat. Permasalahan yang ada didalam masyarakat, dengan adanya hal ini maka secara fleksibel dituntut untuk memunculkan ide kreatif dalam mengusung hal tersebut, Yudha menjelaskan bahwa hal yang bisa dilakukan untuk mematik sebuah ide tersebut adalah dengan mendengarkan paham ilmu yang lain, semisal persepsi pemerintahan-politik untuk benar-benar mengerti duduk permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Peka, terhadap hal itu dapat dengan sangat membatu anggota Pramuka melihat dengan banyak sudut pandang. Tidak cukup sampai disitu, Yudha menambahkan tiga hal dasar lainnya yakni Iman (karakter-bina diri), Ilmu, dan Amal (untuk melakukan aksi nyata).

Didalam kesempatan yang sama, Novia menjelaskan tentang fase awareness yang merupakan sebuah pemahaman kondisi dan menciptakan informasi adalah hal dasar yang dapat dilakukan oleh setiap anggota Pramuka secara individual maupun kolaboratif. “The New Normal ini salah satu unsur utama didalamnya adalah dengan menggunakan jaringan internet.” Katanya didalam Webinar yang difasilitasi oleh Racana Brawijaya. Peranan pramuka milenial dapat ditengarai dengan melihat antusiasme para anggota Pramuka Penegak dan Pandega dalam menghadirkan acara yang inovatif-kreatif.

“Tuntutan seorang anggota Pramuka adalah memiliki mental yang tebal disamping masalah yang kian menebal” tambah Novia dalam menjelaskan tentang fase awareness. Pramuka milenial diidentifikasikan sebagai kelompok orang dengan kreatifitas utamanya adalah media karya yang dipersiapkan dalam visi Indonesia Emas 2045. Pramuka kreatif, yang dengan media inovatifnya pada saat pandemi seperti ini dituntut juga untuk mampu berpikir kritis, yakni berkenaan dengan konteks kegiatan dengan keterbatasan dapat memunculkan ide kreatif menggunakan ‘media karya’. Batas tertentu menjadi samar dengan dihasilkannya karya yang bahkan bisa dilakukan dari rumah, Pramuka atau unsur lainnya dapat berkolaboratif untuk kebermanfaatan banyak orang. Karya, bagi Novia adalah hasil orang-orang kreatif yang menciptakan suatu hal yang kuat. Yakni sebuah hal yang dibuat, bukan hanya sampai pada tataran niat saja.

Saat seorang mengalami kejenuhan, dalam materi Webinar memberi sebuah saran untuk dapat memunculkan ide kreatif. Kejenuhan hadir dikarenakan aktivitas yang monoton dilakukan didalam rumah, sehingga hal yang dapat dilakukan adalah mencari aktivitas-aktivitas ‘baru’ agar menciptakan kreativitas ditengah pandemi. Hal tersebut adalah ‘berdamai’ dengan corona dengan beradaptasi dengan keadaan yang masih tidak menentu seperti saat ini.

B.   RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaiman cara melawan Corona dengan karakter kepramukaan?

2.      Bagaimana Peran pemuda millenial dalam menanggapi persoalan pandemi?

3.      Bagaimana Melakukan kegiatan positif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah, seperti apa?

 

C.   TUJUAN

1.      Untuk Mengetahui strategi dalam menghadapi adanya Corona

2.      Untuk mengetahui peran pemuda milineal dalam menanggapi persoalan pandemi

3.      Untuk mengetahui macam – macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh  anggota pramuka

 BAB II

PEMBAHASAN

 

1.     Cara Melawan Corona Dengan Karakter Kepramukaan

 

Sebagai seorang dengan keilmuan pramuka, menguatkan karakter kepedulian untuk saling membantu kepada masyarakat yang terdampak ekonominya, pendidikan, dan hal lainnya. Melawan corona tidak bisa hanya mengandalkan perseorangan, namun brsinergi dengan masyarakat. Hal sederhana terlebih dahulu, dengan dirumah saja mengikuti protokol kesehatan, selanjutnya melakukan sosialisasi dengan media yang efektif untuk menjangkau masyarakat (mengambil peran) dengan menerapkan pada diri sendiri yang kemudian dapat menjadi cermin bagi orang lain. beberapa argumen, mengapa pramuka signifikan dalam menunjang pendidikan karakter ini. Pertama, Pramuka dikenal sebagai kegiatan yang menyenangkan. Menyanyi, bermain, tepuk tangan, tali temali, sandi-sandi, penjelajahan adalah beberapa bentuk dari kegiatan Pramuka yang berbasis fun, menyenangkan. Kegiatan yang bisanya dilakukan di tempat terbuka ini akan memberi "ruang baru" bagi siswa atas dominasi ruang kelas yang selama ini "membelenggu". Sehingga, dalam kegiatan outdoor ini siswa mampu mengekspresikan bakat dan minatnya secara bebas dan gembira.

 

Kedua, Pramuka adalah salah satu media pendidikan yang berbasis pada pengoptimalan otak kanan siswa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses pembelajaran di kelas lebih dominan pada pengembangan otak kiri (IQ: Intelectual Quotient), sementara pengembangan otak kanan (EQ: Emotional Quotient) seringkali mendapatkan porsi yang sangat sedikit. Pramuka adalah wahana pengembangan emosional otak kanan, di mana siswa dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi, kreatif, dan berafiliasi dengan teman-teman lainnya. Di sinilah kemampuan sosial siswa dibangun, sehingga mampu mewujudkan salah satu pilar pendidikan versi Unesco (lembaga PBB yang menangani pendidikan dan kebudayaan), yakni membekali siswa untuk dapat life together, hidup bersama dengan damai dan harmonis.

 

Ketiga, Pramuka melatih mental yang kuat. Melalui Pramuka, siswa dibekali dengan sikap mental yang tangguh seperti disiplin, berani, loyal, bertanggung jawab dan sifat-sifat lainnya, yang terdapat dalam Dasa Dharma (sepuluh bakti) Pramuka. Sikap mental ini barangkali tidak ditemui dalam proses pembelajaran formal. Adalah sebuah kenyataan bahwa ada siswa yang cerdas dan pandai, namun menjadi sosok yang penakut, tertutup, sulit bergaul dan sebagainya. Di sini Pramuka adalah solusi untuk mengatasi persoalan mentalitas siswa tersebut.

 

 

2.      Peran pemuda millenial dalam menanggapi persoalan pandemi

 

stepbystep’ dengan membuat waiting list, dilakukan dengan mengkampanyekan dirumah aja agar segera berlalu pandemi yang sedang terjadi ini. pemuda bisa mengubah dunia, walau dirumahaja tetap bisa direalisasikan dalam waktu perlahan.

sebagai generasi penerus bangsa, generasi millennial di Indonesia tidak boleh kalah dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain. Pendidikan yang tinggi saja ternyata tidak cukup, anak muda Indonesia zaman now harus dibekali dengan berbagai pengalaman dan soft skills yang baik. Nah, menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi millennial untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis ini. Lalu, bagaimana sih cara agar kita bisa menjadi generasi millennial yang kreatif, aktif, dan inovatif di era modern saat ini? Oke, untuk menjadi anak muda zaman now yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu membiasakan diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas/ pola hidup berikut ini di dalam kehidupan kita:

Perbanyak Membaca Buku: Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan bagi generasi millennal saat ini, apalagi minat baca dari anak muda di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Most Littered Nation In the World 2016, dari total 61 negara, minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama, padahal dengan membaca buku setiap hari, wawasan yang diperoleh menjadi lebih luas dan hal tersebut akan merangsang kemampuan untuk berpikir secara kreatif. Apabila sulit untuk memulai kebiasaan membaca buku, kita bisa memilih buku-buku yang sederhana terlebih dahulu, seperti novel atau majalah-majalah remaja untuk lebih membiasakan diri.

Menggunakan Internet dan Media Sosial Secara Bijak: Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan internet bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi anak muda. Apabila tidak hati-hati dalam penggunaannya, kita sebagai anak-anak muda dapat terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti mengunjungi situs-situs pornografi, membuka situs-situs radikalisme, atau salah dalam memilih teman dan komunitas di internet. Selain itu, generasi millennial juga harus bijak dalam menggunakan media sosialnya. Jangan sampai media sosial justru menjadi sarana untuk saling menghujat dan menjatuhkan satu sama lain atau untuk menyebarkan informasi hoax. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengambil dampak positifnya saja. Kita bisa menggunakan internet untuk mencari ide-ide kreatif di Google, mencoba menulis artikel di Kompasiana, melihat tutorial kreatif di Youtube, membuat foto-foto menarik untuk ditampilkan di Instagram atau Facebook, membagikan info-info yang bermanfaat di Twitter dan masih banyak lagi. Pada dasarnya, dampak positif dari kemajuan teknologi akan kita rasakan ketika kita juga menggunakannya secara positif.

Bersikap Terbuka Terhadap Berbagai Pengalaman Baru: Di dunia yang semakin dinamis dan modern seperti saat ini, kita sebagai anak muda perlu membiasakan diri untuk terbuka dengan berbagai pengalaman baru. Kita bisa mengikuti berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi kita, seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi relawan bagi orang-orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan. Aktivitas-aktivitas tersebut akan melatih diri kita untuk dapat berpikir lebih kreatif dan bergerak lebih aktif. Oiya, selain itu kita dapat membiasakan diri untuk lebih tanggap dan kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di sekeliling kita.

Membangun Ide dan Visi ke Depan: Hal berikutnya yang dapat dilakukan oleh anak muda adalah mencoba mengembangkan ide-ide kreatif yang ada di benaknya. Kita bisa memulai dengan ide-ide yang sederhana terlebih dahulu. Siapa tahu dari ide yang sederhana tersebut, kita justru dapat membentuk sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain mencoba mengembangkan ide-ide yang ada di pikirin kita, generasi millennial juga harus memiliki visi dalam kehidupannya. Visi ini harus jelas dan realistis. Jangan sampai kita sebagai generasi penerus bangsa tidak memiliki visi dan cita-cita yang membuat kita hidup tanpa target dan tujuan.

Rajin Berolahraga dan Membiasakan Diri untuk Bangun Pagi: Kelihatannya memang sepele, tetapi dua aktivitas tersebut memiliki dampak yang sangat positif untuk membantu kita menjadi anak muda yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan rajin berolahraga, kita memiliki banyak energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya kreativitas. Selain itu, kita menjadi lebih semangat dan terhindar dari rasa mager (malas gerak). Bangun pagi pun demikian, kebiasaan ini akan membantu otak kita menjadi lebih segar sehingga dapat memunculkan ide-ide yang kreatif. Dengan bangun lebih pagi, kita memiliki banyak waktu untuk beraktivitas secara positif dan mengembangkan berbagai ide yang ada di pikiran kita.

 

3.       Macam-macam kegiatan positif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah

Empati, salah satunya dalam melakukan produksi konten dengan konsistensi. Sebuah produksi dapat dilakukan oleh personal, mendukung teori kemunduran media konvesional, Seperti produksi sebuah Digital Event Organize, yakni suatu pekerjaan yang diperkirakan akan hadir pasca-the new normal. awareness-kolaboratif-konsiderat-boost something.

Membantu Tenaga Kesehatan

 

Membantu petugas kesehatan menjadi tindakan yang sangat dibutuhkan saat ini. Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam menangani virus corona, mereka merawat dan berupaya menyembuhkan orang yang mengalami COVID-19.

Atau dapat juga membantu dengan memberikan masker atau alat pelindung diri (APD) yang dapat membantu mereka menangani para pasien. Bantuan yang Anda berikan dapat langsung diberikan kepada rumah sakit yang menangani pasien positif COVID-19 atau melalui organisasi kesehatan yang dapat menyalurkannya kepada rumah sakit membutuhkan.

“Alhamdulillah, di tengah pandemi ini, relawan dari pramuka sangat membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanganan Covid-19. Apalagi sampai sekarang bahkan pada hari Lebaran, para kader pramuka yang tergabung dalam Brigade Penolong masih bersinergi dengan BPBD, DKK serta PMI dan insan kebencanaan lainnya terlibat dalam penanganan Covid-19.” “Yaitu melakukan upaya penanganan bagi pasien positif Covid-19, memberikan sosialisasi serta melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah masyarakat guna menghindari penyebaran corona.

 

BABIII

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Demikian serangkaian hal yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan eksistensi gerakan pramuka dalam menghadapi pandemic covid -19 banyak hal yang dapat kita laksanakan bersama adek adek penegak meski saat ini kita masih berada di keadaan yang belum sepenuhnya normal, bahkan kita memasuki aktivitas baru di tengah keadaan new normal.

Diantaranya kita dapat merangsang kegiatan seperti pada yang ada pada dasa dharma poin 2 “cinta alam dan kasih sayang sesama  manusia” sehingga disini kita akan lebih menumbuhkan jiwa patriotisme dan empati terhadap seluruh lapisan masyarakat yang ada di sekitar dan tengah di rundung dampak covid – 19.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar