EKSISTENSI PRAMUKA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
GUGUS
DEPAN 11.021-11.022 PANGKALAN SMK MADANIAH TARIK SIDOARJO
DI
SUSUN OLEH:
IFA
RATNASARI,S.Sos.I,S.E
UNTUK
MEMENUHI SYARAT KETUNTANSAN PENDAFTARAN KPD
2020
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Seperti
nama gerakan kepanduan ini, yakni Pemuda Suka Berkarya, maka hal produktif
harus dilakukan ditengah permasalah seperti saat ini. Karena masyarakat dunia
saat ini tengah dibenturkan dengan permasalahan kesehatan skala global yang
oleh karenanya seorang anggota pramuka pun tidak dapat mengabaikan persoalan
ini, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh
institusi yang berwenang terhadap hal yang menjadi salah satu poin didalam
SDG’s.
Seorang
Pramuka diharuskan untuk mampu melakukan tiga hal dasar didalam kehidupan
sehari-harinya, yakni Bina Diri, Bina Satuan, Bina Masyarakat. Permasalahan
yang ada didalam masyarakat, dengan adanya hal ini maka secara fleksibel
dituntut untuk memunculkan ide kreatif dalam mengusung hal tersebut, Yudha
menjelaskan bahwa hal yang bisa dilakukan untuk mematik sebuah ide tersebut
adalah dengan mendengarkan paham ilmu yang lain, semisal persepsi
pemerintahan-politik untuk benar-benar mengerti duduk permasalahan yang tengah
dihadapi oleh masyarakat. Peka, terhadap hal itu dapat dengan sangat membatu
anggota Pramuka melihat dengan banyak sudut pandang. Tidak cukup sampai disitu,
Yudha menambahkan tiga hal dasar lainnya yakni Iman (karakter-bina diri), Ilmu,
dan Amal (untuk melakukan aksi nyata).
Didalam
kesempatan yang sama, Novia menjelaskan tentang fase awareness yang
merupakan sebuah pemahaman kondisi dan menciptakan informasi adalah hal dasar
yang dapat dilakukan oleh setiap anggota Pramuka secara individual maupun
kolaboratif. “The New Normal ini salah satu unsur utama
didalamnya adalah dengan menggunakan jaringan internet.” Katanya didalam
Webinar yang difasilitasi oleh Racana Brawijaya. Peranan pramuka milenial dapat
ditengarai dengan melihat antusiasme para anggota Pramuka Penegak dan Pandega
dalam menghadirkan acara yang inovatif-kreatif.
“Tuntutan
seorang anggota Pramuka adalah memiliki mental yang tebal disamping masalah
yang kian menebal” tambah Novia dalam menjelaskan tentang fase awareness.
Pramuka milenial diidentifikasikan sebagai kelompok orang dengan kreatifitas
utamanya adalah media karya yang dipersiapkan dalam visi Indonesia Emas 2045.
Pramuka kreatif, yang dengan media inovatifnya pada saat pandemi seperti ini
dituntut juga untuk mampu berpikir kritis, yakni berkenaan dengan konteks
kegiatan dengan keterbatasan dapat memunculkan ide kreatif menggunakan ‘media
karya’. Batas tertentu menjadi samar dengan dihasilkannya karya yang bahkan
bisa dilakukan dari rumah, Pramuka atau unsur lainnya dapat berkolaboratif
untuk kebermanfaatan banyak orang. Karya, bagi Novia adalah hasil orang-orang
kreatif yang menciptakan suatu hal yang kuat. Yakni sebuah hal yang dibuat,
bukan hanya sampai pada tataran niat saja.
Saat
seorang mengalami kejenuhan, dalam materi Webinar memberi sebuah saran untuk
dapat memunculkan ide kreatif. Kejenuhan hadir dikarenakan aktivitas yang
monoton dilakukan didalam rumah, sehingga hal yang dapat dilakukan adalah
mencari aktivitas-aktivitas ‘baru’ agar menciptakan kreativitas ditengah
pandemi. Hal tersebut adalah ‘berdamai’ dengan corona dengan beradaptasi dengan
keadaan yang masih tidak menentu seperti saat ini.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaiman cara
melawan Corona dengan karakter kepramukaan?
2.
Bagaimana Peran
pemuda millenial dalam menanggapi persoalan pandemi?
3.
Bagaimana Melakukan
kegiatan positif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dibuat oleh
pemerintah, seperti apa?
C.
TUJUAN
1. Untuk
Mengetahui strategi dalam menghadapi adanya Corona
2. Untuk
mengetahui peran pemuda milineal dalam menanggapi persoalan pandemi
3. Untuk
mengetahui macam – macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh anggota pramuka
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Cara Melawan Corona Dengan Karakter Kepramukaan
Sebagai seorang dengan
keilmuan pramuka, menguatkan karakter kepedulian untuk saling membantu kepada
masyarakat yang terdampak ekonominya, pendidikan, dan hal lainnya. Melawan
corona tidak bisa hanya mengandalkan perseorangan, namun brsinergi dengan
masyarakat. Hal sederhana terlebih dahulu, dengan dirumah saja mengikuti
protokol kesehatan, selanjutnya melakukan sosialisasi dengan media yang efektif
untuk menjangkau masyarakat (mengambil peran) dengan menerapkan pada diri
sendiri yang kemudian dapat menjadi cermin bagi orang lain. beberapa argumen,
mengapa pramuka signifikan dalam menunjang pendidikan karakter ini. Pertama,
Pramuka dikenal sebagai kegiatan yang menyenangkan. Menyanyi, bermain, tepuk
tangan, tali temali, sandi-sandi, penjelajahan adalah beberapa bentuk dari
kegiatan Pramuka yang berbasis fun, menyenangkan. Kegiatan yang bisanya
dilakukan di tempat terbuka ini akan memberi "ruang baru" bagi siswa
atas dominasi ruang kelas yang selama ini "membelenggu". Sehingga,
dalam kegiatan outdoor ini siswa mampu mengekspresikan bakat dan minatnya
secara bebas dan gembira.
Kedua, Pramuka adalah
salah satu media pendidikan yang berbasis pada pengoptimalan otak kanan siswa.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses pembelajaran di kelas lebih
dominan pada pengembangan otak kiri (IQ: Intelectual Quotient), sementara
pengembangan otak kanan (EQ: Emotional Quotient) seringkali mendapatkan porsi
yang sangat sedikit. Pramuka adalah wahana pengembangan emosional otak kanan,
di mana siswa dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi, kreatif, dan
berafiliasi dengan teman-teman lainnya. Di sinilah kemampuan sosial siswa
dibangun, sehingga mampu mewujudkan salah satu pilar pendidikan versi Unesco
(lembaga PBB yang menangani pendidikan dan kebudayaan), yakni membekali siswa untuk
dapat life together, hidup bersama dengan damai dan harmonis.
Ketiga, Pramuka melatih
mental yang kuat. Melalui Pramuka, siswa dibekali dengan sikap mental yang
tangguh seperti disiplin, berani, loyal, bertanggung jawab dan sifat-sifat
lainnya, yang terdapat dalam Dasa Dharma (sepuluh bakti) Pramuka. Sikap mental
ini barangkali tidak ditemui dalam proses pembelajaran formal. Adalah sebuah
kenyataan bahwa ada siswa yang cerdas dan pandai, namun menjadi sosok yang
penakut, tertutup, sulit bergaul dan sebagainya. Di sini Pramuka adalah solusi
untuk mengatasi persoalan mentalitas siswa tersebut.
2.
Peran pemuda millenial dalam menanggapi persoalan pandemi
‘step–by–step’ dengan
membuat waiting list, dilakukan dengan mengkampanyekan dirumah aja
agar segera berlalu pandemi yang sedang terjadi ini. pemuda bisa mengubah
dunia, walau dirumahaja tetap bisa direalisasikan dalam waktu perlahan.
sebagai
generasi penerus bangsa, generasi millennial di Indonesia tidak boleh kalah
dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain. Pendidikan yang tinggi
saja ternyata tidak cukup, anak muda Indonesia zaman now harus dibekali dengan
berbagai pengalaman dan soft skills yang baik. Nah, menjadi pribadi yang
kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu
adalah syarat utama bagi generasi millennial untuk dapat bersaing dan
menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis ini. Lalu,
bagaimana sih cara agar kita bisa menjadi generasi millennial yang kreatif,
aktif, dan inovatif di era modern saat ini? Oke, untuk menjadi anak muda zaman
now yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu membiasakan diri untuk
melakukan aktivitas-aktivitas/ pola hidup berikut ini di dalam kehidupan kita:
Perbanyak Membaca
Buku: Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan bagi generasi millennal saat
ini, apalagi minat baca dari anak muda di Indonesia masih sangat rendah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Most Littered Nation In the World 2016,
dari total 61 negara, minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Hal ini
tentu menjadi keprihatinan bersama, padahal dengan membaca buku setiap hari,
wawasan yang diperoleh menjadi lebih luas dan hal tersebut akan merangsang
kemampuan untuk berpikir secara kreatif. Apabila sulit untuk memulai kebiasaan
membaca buku, kita bisa memilih buku-buku yang sederhana terlebih dahulu,
seperti novel atau majalah-majalah remaja untuk lebih membiasakan diri.
Menggunakan Internet
dan Media Sosial Secara Bijak: Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan
teknologi dan internet bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi
anak muda. Apabila tidak hati-hati dalam penggunaannya, kita sebagai anak-anak
muda dapat terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti mengunjungi situs-situs
pornografi, membuka situs-situs radikalisme, atau salah dalam memilih teman dan
komunitas di internet. Selain itu, generasi millennial juga harus bijak dalam
menggunakan media sosialnya. Jangan sampai media sosial justru menjadi sarana
untuk saling menghujat dan menjatuhkan satu sama lain atau untuk menyebarkan
informasi hoax. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
mengambil dampak positifnya saja. Kita bisa menggunakan internet untuk mencari
ide-ide kreatif di Google, mencoba menulis artikel di Kompasiana, melihat
tutorial kreatif di Youtube, membuat foto-foto menarik untuk ditampilkan di
Instagram atau Facebook, membagikan info-info yang bermanfaat di Twitter dan
masih banyak lagi. Pada dasarnya, dampak positif dari kemajuan teknologi akan
kita rasakan ketika kita juga menggunakannya secara positif.
Bersikap Terbuka
Terhadap Berbagai Pengalaman Baru: Di dunia yang semakin dinamis dan modern
seperti saat ini, kita sebagai anak muda perlu membiasakan diri untuk terbuka
dengan berbagai pengalaman baru. Kita bisa mengikuti berbagai macam aktivitas
yang bermanfaat bagi kita, seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi
relawan bagi orang-orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan.
Aktivitas-aktivitas tersebut akan melatih diri kita untuk dapat berpikir lebih
kreatif dan bergerak lebih aktif. Oiya, selain itu kita dapat membiasakan diri
untuk lebih tanggap dan kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di
sekeliling kita.
Membangun Ide dan Visi ke Depan: Hal berikutnya yang dapat
dilakukan oleh anak muda adalah mencoba mengembangkan ide-ide kreatif yang ada
di benaknya. Kita bisa memulai dengan ide-ide yang sederhana terlebih dahulu.
Siapa tahu dari ide yang sederhana tersebut, kita justru dapat membentuk sebuah
startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain mencoba mengembangkan
ide-ide yang ada di pikirin kita, generasi millennial juga harus memiliki visi
dalam kehidupannya. Visi ini harus jelas dan realistis. Jangan sampai kita
sebagai generasi penerus bangsa tidak memiliki visi dan cita-cita yang membuat
kita hidup tanpa target dan tujuan.
Rajin Berolahraga dan Membiasakan Diri untuk Bangun Pagi:
Kelihatannya memang sepele, tetapi dua aktivitas tersebut memiliki dampak yang
sangat positif untuk membantu kita menjadi anak muda yang lebih aktif, kreatif,
dan inovatif. Dengan rajin berolahraga, kita memiliki banyak energi yang
dibutuhkan untuk meningkatkan daya kreativitas. Selain itu, kita menjadi lebih
semangat dan terhindar dari rasa mager (malas gerak). Bangun pagi pun demikian,
kebiasaan ini akan membantu otak kita menjadi lebih segar sehingga dapat
memunculkan ide-ide yang kreatif. Dengan bangun lebih pagi, kita memiliki
banyak waktu untuk beraktivitas secara positif dan mengembangkan berbagai ide
yang ada di pikiran kita.
3.
Macam-macam
kegiatan positif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dibuat oleh
pemerintah
Empati,
salah satunya dalam melakukan produksi konten dengan konsistensi. Sebuah
produksi dapat dilakukan oleh personal, mendukung teori kemunduran media
konvesional, Seperti produksi sebuah Digital Event Organize,
yakni suatu pekerjaan yang diperkirakan akan hadir pasca-the new normal.
awareness-kolaboratif-konsiderat-boost something.
Membantu Tenaga Kesehatan
Membantu petugas kesehatan menjadi tindakan yang
sangat dibutuhkan saat ini. Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam
menangani virus corona, mereka merawat dan berupaya menyembuhkan orang yang
mengalami COVID-19.
Atau dapat juga membantu dengan memberikan masker atau
alat pelindung diri (APD) yang dapat membantu mereka menangani para pasien.
Bantuan yang Anda berikan dapat langsung diberikan kepada rumah sakit yang
menangani pasien positif COVID-19 atau melalui organisasi kesehatan yang dapat
menyalurkannya kepada rumah sakit membutuhkan.
“Alhamdulillah, di tengah pandemi ini, relawan dari
pramuka sangat membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanganan
Covid-19. Apalagi sampai sekarang bahkan pada hari Lebaran, para kader pramuka
yang tergabung dalam Brigade Penolong masih bersinergi dengan BPBD, DKK serta
PMI dan insan kebencanaan lainnya terlibat dalam penanganan Covid-19.” “Yaitu
melakukan upaya penanganan bagi pasien positif Covid-19, memberikan sosialisasi
serta melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah masyarakat guna
menghindari penyebaran corona.
BABIII
PENUTUP
KESIMPULAN
DAN SARAN
Demikian
serangkaian hal yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan eksistensi gerakan
pramuka dalam menghadapi pandemic covid -19 banyak hal yang dapat kita
laksanakan bersama adek adek penegak meski saat ini kita masih berada di
keadaan yang belum sepenuhnya normal, bahkan kita memasuki aktivitas baru di
tengah keadaan new normal.
Diantaranya
kita dapat merangsang kegiatan seperti pada yang ada pada dasa dharma poin 2
“cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia” sehingga disini kita akan lebih menumbuhkan jiwa patriotisme
dan empati terhadap seluruh lapisan masyarakat yang ada di sekitar dan tengah
di rundung dampak covid – 19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar