Minggu, 15 Mei 2011

PAHALA ORANG BERIMAN

Sementara kenyataan bahwa zat dan waktu merupakan cerapan mengkhawatirkan para materialis, [kenyataan] sebaliknya berlaku bagi orang beriman. Orang beriman menjadi sangat senang ketika mereka mencerap rahasia yang ada di balik zat itu, karena kenyataan ini merupakan kunci semua pertanyaan itu. Dengan kunci ini, semua rahasia dibuka. Orang menjadi mudah memahami banyak hal yang sebelumnya sulit dipahami.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pertanyaan tentang kematian, neraka, akhirat, perubahan dimensi, dan pertanyaan seperti "Di mana Allah?" "Apa yang sebelum Allah?" "Siapa pencipta Allah?" "Berapa lama kehidupan di alam kubur berlangsung?" "Di mana surga dan neraka?" dan "Di mana surga dan neraka saat ini berada?" mudah dijawab. Akan terpahami jenis tatanan seluruh alam yang diciptakan oleh Allah dari ketiadaan, semakin banyak semakin begitu. Dengan rahasia ini, pertanyaan "kapan?" dan "di mana?" menjadi tak berarti karena tiada lagi waktu dan tempat. Bila ketiadaan ruang dimengerti, akan dipahami bahwa neraka, surga, dan bumi semuanya itu sebenarnya ada di tempat yang sama. Jika ketiadaan waktu dimengerti, akan dipahami bahwa segala hal terjadi pada satu kejadian: ketiadaan itu ditunggu dan waktu tidak berlalu, karena segala sesuatu telah terjadi dan selesai.
Dengan terselidikinya rahasia ini, dunia menjadi seperti surga bagi orang beriman. Segala kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan material yang menyusahkan lenyap. Orang ini mengerti bahwa segenap alam memiliki kedaulatan tunggal, bahwa Ia mengubah seluruh dunia fisik sekehendak Dia dan bahwa yang wajib dilakukan oleh manusia adalah kembali kepada-Nya. Lalu ia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah "... supaya mengabdi kepada-Nya ..." (Surat Aali 'Imraan, 35)
Memahami rahasia ini merupakan pahala terbesar di dunia ini.
Dengan rahasia ini, kenyataan lain yang sangat penting yang disebutkan di Al-Qur'an tersingkap: bahwa "Allah lebih dekat dengan manusia daripada urat merihnya sendiri". (Surat Qaaf, 16) Sebagaimana yang kita ketahui, urat merih itu di dalam tubuh. Apa yang dapat lebih dekat dengan seseorang daripada [isi tubuh] di dalamnya? Situasi ini bisa mudah dijelaskan dengan realitas ketiadaan tempat. Ayat ini juga bisa dipahami dengan lebih baik dengan memahami rahasia ini.
Hal ini merupakan kebenaran sederhana. Harus ditegakkan dengan baik bahwa tiada penolong dan penyedia bagi manusia selain Allah. Tidak ada apa pun kecuali Allah; Allah satu-satunya keberadaan mutlak yang dapat dimintai perlindungan, yang dapat dimohoni pertolongan dan pahala.
Ke mana pun kita menghadap, [di situ] ada keberadaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar