Kesehatan Wanita Masa Kini
Oleh :
Ifa Ratnasari
Cara
mendeteksi Kanker serviks adalah dengan melihat Gejala seseorang yang terinfeksi HPV, yang sesungguhnya memang
tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya
dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini
populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama
dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun,
ada juga berbagai cara mendeteksi kanker serviks secara dini seperti berikut:
1. Deteksi Kanker Serviks
dengan Metode Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter
menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks
atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes
itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal.
Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah
mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
2. Deteksi Kanker Serviks
dengan Metode IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual
dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim
dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna
putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi
pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini
dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang
mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
3. Deteksi Kanker Serviks
dengan Metode Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap
smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau
leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher
rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
4. Deteksi Kanker Serviks
dengan Metode Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya
menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan
dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian
yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang
tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi
— pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan
untuk kanker serviks segera dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar